Kamis, 20 Agustus 2009

Kemasan Aman

Berikut ini merupakan email dari seorang teman yang kebetulan bekerja di perusahaan yang konsentrasi dibidang kemasan makanan, setelah diedit sedikit demi kenyamanan bersama.

Dear Temans,

Berikut adalah comment dari aku:
1. hampir semua botol air mineral kebnayakan terbuat dari PET, tapi ada juga yg terbuat dari Poly propylene "PP" dan Polimer PET lebih stabil jika dibandingkan PP atau PE. tapi jangan takut,, ini aman untuk dikonsumsi selagi botol yang digunakan memang benar2 untuk applikasi direct food contact dan memang masih dapat perlakuan yang layak,
Botol seperti ini memang tidak didesign untuk kena panas lebih dari dua kali, karena polimernya akan terdegradasi menjadi monomer, nah monomer ini yang bersifat carciogenic.
sebenernya yg lebih bahaya lagi adalah additive yg dipakai dalan plastik untuk memperoleh properties tertentu, seperti clarity, stiffness etc,, nach, hampir sebagian besar additive adalah senyawa
kimia tertentu yg bisa berbahaya bagi tubuh Jika KANDUNGANNYA BERLEBIHAN. spt : TAA, ITX, Pthalate etc.

2. Berbicara masalah food packaging,
akan coba sedikit saya jelaskan,
mungkin anda baru tau kalo hampir seluruh packaging food terdiri dari beberapa lapisan, saya
structure penyusun kemasannya kebanyakan adalah :
OPP/ink/PE/VMPET/Adh/LLDPE or CPP
ada 5 layer, dan setiap material penyusun ada fungsinya masing2,
1. OPP : sebagai main subtrat untuk menempelkan tinta sehingga pesan dari design bisa tercepat sempurna,
2. INk : Sebagai material cetak.
3. PE : Polyethylene dugunakan untuk adhesion antara OPP dan VMPET sekaligus sebagai penambah flexibility dari kemasan.
4. VMPET./ Alu : sebagai material barier film untuk melindungi kemasan dari uap air dan oxigen dari luar agar awet, ga mlempem and ga tengik.
5. Adh : Adhesive or Lem digunakan untuk adhesion antara VMPET dan LLDPE
6. LLDPE : Sebagai selaing layer, agar kemasan bisa dibuat bag,

Nach, penyusun material diatas yg harus diberi perhatian khusus mengenai keamanan makanan adalah Adhesive dan LLDPE, karena migrasi additive dan monomer BOPP, INK, dan PE kemungkinan sangat kecil
dapat bermigrasi ke makanan karena ada barier yang menahannya yaitu ALU atau VMPET,

Sebenernya sudah sangat banyak regulasi yang mengatur tentang keamanan kemasan pada makanan ini, saya coba kasih contoh :
1. America punya FDA.
2. Europe punya Europen food council, aturan terbaru 2002/72/EEC yang sangat detail sekali mengenai food safety,
dan klo anda tau, setiap negara di eropa juga punya regulasi internal sendiri.
3. Japaneze NL regulation
4. Dan Tentunya BPOM dan BBIK

Nach, pertanyaan yang timbul adalah amankah makanan dalam kemasan di indonesia, dan kenapa akhir2 ini banyak terjadi kasus keracunan makanan kemasan, sepeti melamine dichina, krisis kemasan dispanyol,
kenapa???

Saya mau sedikit cerita. (real situation in packaging industri).
1. Jawabannya adalah kemasan AMAN, jika anda cermat dalam membeli. mengapa demikian, di negara kita ini banyak sekali perusahaan dalam bidang kemasan makanan , termasuk perusahaan tempat dimana saya
bekerja sekarang.

Cermat yang bagaimana?? banyak perusahaan kemasan yg menjual product mereka dengan harga yg murah ke customer untuk mendapatkan banyak order tentunya, karena material yg teregulasi dan aman untuk food jauh lebih mahal.tapi konsekwensi yg didapat, requlasi food safety yg mereka harus penuhi dan ikuti diabaikan begitu saja dan customer juga happy karena dapat harga murah untuk beli packaging film.

Untuk aware dengan food safety ini, diperlukan karena:
monomer/additive yg bersifat carciogenic tadi, tidak akan membawa effect langsung pada kesehatan manusia tapi AKAN TERAKUMULASI DALAM TUBUH SETELAH BERPULUH TAHUN dan baru merasakan dampaknya.
so, Becarefull guys.
saya sangat bersyukur tempat dimana saya kerja menempatkan tempat tertinggi untuk masalah ini "Safety first" untuk manusia, alam dan lingkungan.

Makanya diatas saya katakan AMAN JIKA CERMAT, maksudnya belilah makanan kemasan yg anda tau benar bahwa makanan yg anda beli itu pakai packaging yg aman,
Begini caranya :
Setiap kemasan makanan pasti ada identitas supplier kemasannya, identitas itu biasanya dibalik lipatan (folded seal)
dan berukuran kecil persegi panjang 2 x 4 mm dan biasanya berwarna gelap atau hitam dan sebagian ada yg mancantumkan huruf pertama nama perusahaan kemasan itu.

sekali lagi, additive dan monomer plastic tidak akan bisa membuat effect langsung pada manusia, hal itu baru akan mempengaruhi kesehatan manusia jika sudah terakumulasi dalam tubuh dengan kandungan yang berlebih.

Jika ada kasus seperti di china mengenai melamine dan langsung bereffect pada kesehatan yang berakibat keracunan pada manusia bisa saya pastikan itu murni dari makanan bukan dari kemasan makanan,
Makanya MAKANAN SEHAT JAUH LEBIH PENTING DARI PADA PACKAGING/KEMASAN SEHAT,

Sekali lagi Saran dari saya :
1. Belilah minuman kemasan dari perusahaan yg konsen dengan masalah ini

2. Jangan pakai bekas botol minuman berulang-ulang
3. Jika anda suka membawa bekal minuman dalam perjalanan or ke kantor, pakailah botol yg memang didesign untuk bisa dipakai berulang-ulang.
4. Jangan pernah anda membeli makanan dan dibungkus dengan plastik, apalagi makanan yg anda beli panas, spt : Bakso, gorengan, karena saya jamin 100% plastik dari hasil daur ulang atau hasil reproses
industri dan sudah tidak layak lagi contact dengan makanan langsung, karena jumlah monomer dan additive yg bebas sudah sangat banyak sekali dan bisa migrate kedalam makanan, apalagi makanan yg anda
bungkus dalam keadaan panas.

Kalo anda tidak suka makan luar dan terbiasa makan dirumah, maka saran saya adalah bawa saja tempat makanan ketika anda akan membeli bakso/gorengan dan akan anda bawa pulang.
5. Kantong plastik (HDPE / LDPE ) yang biasa kita jumpai itu bukan diperuntukkan untuk membungkus makanan, tapi diperuntukkan untuk kantong belanja atau sampah rumah tangga.


Semoga Bermanfaat


Selasa, 11 Agustus 2009

Pemeriksaan Teh

Saat dijinkan berkunjung ke pabrik Teh, saya diberi sedikit ilmu untuk mengenali teh

Pemeriksaan teh ada 2 jenis yaitu :
1 Pemeriksaan secara Visual
2 Organoleptik
Secara Visual ada beberapa yang harus negatif atau tidak ada didalam teh itu

  • Berjamur (-)
  • Benda asing (-)

Periksa Aroma, Warna dan rasa seduhan dengan cara :
Mendidihkan air Buffer standart sebanyak 600ml (sisanya digunakan untuk pemeriksaan kadar tannin)
  • Timbang 8 gram sampel, seduh dengan 350 ml air Buffer, tutup dengan alumunium foil/ masukkan kedalam teko *diamkan plus minus 5 menit*
  • Goyang-goyang lalu tuang cairan kedalam cangkir porselen putih
  • periksa aroma, warna dan rasa menurut skore (disini sudah ada atau disediakan standar warnanya didalam suatu wadah dan nilainya)
  • Hasil Pemeriksaaan
Warna : Skore 3 (coklat tua keemasan)
Aroma : Skore 2 (aroma teh mendukung wangi bunga)
Rasa : Skore 2 rasa pahit dan sepet

Pemeriksaan Secara Kimia
Kadar air dengan infra red moiture balanceMemasukkan 5 gram teh kering (tanpa dihaluskan) kedalamnya & jarum balance harus posisi nol (0)
panaskan temperature sampai suhu 105 +- 3 derajad
Memeriksa penunjukan jarum moisture pada posisi nol (0)
Hasil pemeriksaan kadar 7,5%

Mengukur Tanin

5 gram sampel teh kering (langsung diseduh dengan 200ml air buffer)

5 ml air seduhan + 5 ml indigo car mine+ 75 ml Aquadest, dititrasi dengan KMnO4 o.05 N (titran A)

20 ml air seduhan + 20 ml Nacl asam + 10 gelatine + 2 gr Kaolin powder kocok kemudian saring (filtrat disebut llarutan A)

5 ml larutan A + 5 ml Indigo carmine + 75 ml Aquadest titrasi dengan KMnO4 0.05 N (titran b)

Hasil Analisa
  • Titrasi I : Warna mula-mula biru lalu jadi warna kuning
  • Volume KMn)4 yang terpakai 11, 9 ml
  • Titrasi II
Warna mula-mula Biru lalu setelah titrasi berubah jadi kuning
Volume KMnO4 yang dipakai 5.5 mm


Hasil penghitungan kadar tanin 2709, 2352
Teh kering yang bermutu memeiliki kadar tanin>2200ppm







About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP